Who links to my website?
Photobucket

Tuesday, September 04, 2007

Pahala yang Hilang Karena Diambil Orang

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Beberapa perilaku tidak terpuji memang disebutkan akan memusnahkan amal dan
pahala kebajikan yang sebelumnya telah dimiliki. Di antaranya adalah sikap
suka mencaci maki orang lain, juga perbuatan suka menuduh orang tanpa
bukti, termasuk memakan harta orang lain, menumpahkan darah tanpa hak, dan
memukul orang lain tanpa hak.


Semua perbuatan itu akan menghilangkan pahala shalat, puasa, zakat yang
sudah dikerjakan, karena digunakan untuk menebus dosa-dosa di atas.
Sehingga semua amal itu akan menjadi sia-sia tanpa pahala. Oleh sebab itu
Rasulullah SAW menyebut orang yang mengalami hal itu sebagai orang yang
bangkrut.


Barangkali hadits yang anda maksud adalah hadit berikut ini


أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: إِنَّ
الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ
هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ.
فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي
النَّارِ


"Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?" Mereka menjawab: "Orang
yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan
tidak pula memiliki harta/barang." Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya orang
yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan
membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan
membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti
terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan
memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut,
diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga
apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang
didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah
kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu
ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka." (HR Muslim
no. 6522)


Karena itu sikap suka mencaci maki dan menuduh sesama umat Islam harus kita
hindarkan dengan mutlak. Jangan sampai niat baik kita untuk berdakwah
mengajak dan mengajarkan agama terkotori dengan cara-cara pisik sehingga
kita sampai hati untuk mengeluarkan caci maki dan tuduhan yang tidak ada
dasarnya.


Sungguh amat sayang kalau hal itu justru dilakukan oleh orang yang mengaku
ingin menegakkan agama, menghidupkan sunnah dan berjalan di ats manhaj
nabi.


Di dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAWbersabda:


مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَخِيْهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُوْنَ
دِيْنَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كاَنَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ
أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ


"Siapa yang pernah berbuat kedzaliman terhadap saudaranya baik menyangkut
kehormatan saudaranya atau perkara-perkara lainnya, maka hendaklah ia
meminta kehalalan dari saudaranya tersebut pada hari ini (di dunia) sebelum
(datang suatu hari di mana di sana) tidak ada lagi dinar dan tidak pula
dirham (untuk menebus kesalahan yang dilakukan, yakni pada hari kiamat).
Bila ia memiliki amal shalih diambillah amal tersebut darinya sesuai kadar
kedzalimannya (untuk diberikan kepada orang yang didzaliminya sebagai
tebusan/pengganti kedzaliman yang pernah dilakukannya). Namun bila ia tidak
memiliki kebaikan maka diambillah kejelekan orang yang pernah didzaliminya
lalu dipikulkan kepadanya." (HR Al-Bukhari no. 2449)


Semoga Allah SWT tidak menjadikan orang yang seperti dikisahkan di kedua
hadits di atas, Amien.


Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Source: eramuslim.com

Read more...