Who links to my website?
Photobucket

Monday, January 30, 2006

Dijalan Mana Anda Menikah?


Dijalan Mana Anda Menikah?
Kupeluk ia dengan sepenuh-penuh rindu
Namun terobatikah rindu setelah itu?
Kukecup bibirnya demi melepaskan tuntutan gejolak hati
Namun ia semakin menjadi-jadi
Sepertinya kegelisahan jiwa tak bisa terobati
Kecuali jika kedua nyawa ini bertemu (dalam ikatan suci)
"Ibnu Ar Rumi"


Yang terpenting dari setiap perbuatan ialah niatnya, "Bahwasanya
semua amal itu tergantung niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh
oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya..." (HR.
Bukhari dan Muslim). Kalau niat anda bukan untuk beribadah kepada
Allah dan untuk menegakkan syari'at Islam berdasarkan Al Qur'an dan
Sunnah Rasulullah, berhentilah membaca dan temukan dahulu niat yang
tulus ikhlas tersebut !!!
"Tidaklah Rasulullah saw dihadapkan pada pilihan antara dua hal,
kecuali beliau mengambil yang lebih mudah, asalkan bukan dosa" (HR.
Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw bersabda kepada 'Ukaf bin Wada'ah Al Hilali, " Apakah
engkau telah beristri wahai 'Ukaf ?" Ia menjawab, "belum", Rasul saw
bersabda , " tidakkah engkau mempunyai budak perempuan ?"
Jawabnya "Tidak". Sabda beliau, "bukankah engkau sehat lagi
berkemampuan?" Jawab 'Ukaf, " Ya, Alhamdulillah ". Maka beliau
bersabda: " Kalau begitu engkau termasuk teman setan. Karena engkau
mungkin termasuk pendeta Nasrani, lantaran itu berarti engkau
termasuk dalam golongan mereka . Atau mungkin engkau termasuk
golongan kami, lantaran itu hendaknya engkau berbuat seperti yang
menjadi kebiasaan kami, karena kebiasaan kami adalah beristri. Orang
yang paling durhaka di antara kalian ialah yang membujang, dan orang
mati yang paling hina diantara kamu ialah kematian bujangan . Sungguh
celaka kamu wahai 'Ukaf. Oleh karena itu menikahlah !"...(HR. Ibnu
Atsir dan Ibnu Hajar)
" Barang siapa telah mempunyai kemampuan untuk menikah kemudian ia
tidak menikah maka dia bukan termasuk umatku"(HR. Thabrani dan
Baihaqi)
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata" Para ulama membagi orang dalam
perkawinan menjadi beberapa macam. Pertama orang yang sudah
berkeinginan untuk menikah dan mampu membiayai kehidupan serta merasa
khawatir terhadap dirinya (akan terjerumus ke dalam perbuatan tercela
jika tidak menikah), maka orang ini dianjurkan (disunnahkan) untuk
menikah menurut semua ulama, dan dari madzhab Hambali dalam salah
satu riwayat menambahkan bahwa dia wajib menikah".
"Dan nikahkanlah orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
yang layak nikah di antara hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika
mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya, dan
Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui" (An Nur: 32)
"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus,
maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang
lain), karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya.
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa"
(Al An'am: 153)
Jika ingin mendapat pasangan yang baik, jadikan diri baik terlebih
dahulu. Jika ingin mendapatkan istri yang shalihah, jadikan diri anda
shalih terlebih dahulu, dan sebaliknya. Bagaimana anda menuntut istri
anda sekualitas Fatimah, sedangkan anda sendiri tidak sekapasitas
Ali ? Bagaimana mungkin anda berharap istri anda setabah Sarah dan
Hajar, sedangkan anda tidak sekokoh Ibrahim as ?
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-
laki yang keji adalah untuk wanita yang kaji (pula). Dan wanita-
wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An Nur: 26)
Persiapan-persiapanya :
Jika anda laki-laki, ada kesiapan dalam diri anda untuk bertindak
sebagai qawwam dalam RT, berfungsi sebagai bapak bagi anak-anak yang
akan lahir nantinya, bisa menanggung segala beban-beban yang
disebabkan oleh karena posisi anda sebagai suami dan bapak, mampu
memberikan kepuasan optimal kepada istrinya dalam hak istimta' ."Dan
kalian wajib memberikan nafkah kepada mereka (istri-istri) dan
memberi pakaian secara ma'ruf" (HR Muslim), mampu menyandang status
sosial yang tadinya lajang, dia masih menjadi bagian dari keluarga
orang tuanya, setelah menikah mereka mulai dihitung sebagai keluarga
tersendiri, dan masih banyak yang lainnya.
Jika anda perempuan, ada kesiapan untuk membuka ruang baru bagi
intervensi seorang mitra bernama suami, kesiapan untuk mengurangi
sebagian otoritas atas dirinya sendiri lantaran tunduk pada prinsip
syura dan ketaatan pada suami, kesiapan untuk hamil, melahirkan dan
menyusui. Siap menanggung beban-beban baru yang muncul akibat
hadirnya anak, dan masih banyak yang lainnya.
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu. Dan
berbuat baiklah terhadap orang tua, kerabat-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan dirinya (An
Nisa: 36)
Yaa Allah, sesungguhnya hambaMu ini memohon kepadaMu dengan IlmuMu
pilihan yang paling tepat, hambamu ini memohon kekuatan kepadaMu
dengan ke Maha KekuasaanMu, hambaMu memohon KaruniaMu yang besar.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan hambaMu ini tidak kuasa,
Engkau Maha Mengetahui sedangkan hambaMu ini tidak mengetahui, dan
Engkau yang mengetahui perkara yang Ghaib
Yaa Allah, apabila Engkau mengetahui apabila perkara ini baik bagi
agama hamba-hambaMu, dan baik akibatnya bagi diri hamba-hambaMu ini
di dunia maupun di akhirat, maka tetapkanlah dan mudahkanlah.
Sesungguhnya apabila Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagi
agama hamba-hambaMu, dan buruk akibatnya bagi hamba-hambaMu ini di
dunia maupun di akhirat, maka jauhkanlah perkara ini dari hamba-
hambaMu dan jauhkanlah diri hamba-hambaMu ini darinya. Tetapkanlah
kebaikan untuk hamba-hambaMu dimanapun hamba-hambaMu ini berada, dan
jadikanlah hamba-hambaMu ini ridha menerimanya... (HR. Bukhari)
Untuk para muslim dan muslimah yang belum berkeluarga. Ingat !
Menikah itu sunnah Rasulullah, jika engkau miskin Allah akan
memampukanmu dengan karuniaNya.(myqers)
Read more...